Tuesday, June 19, 2007

CeRpEn-Q

"Ketika kita diharuskan berubah"


"Mengubah nasib menjadi lebih baik, berarti melakukan segalanya menjadi lebih kreatif dan inovatif."


Di suatu senja yang gerimis, saya pulang ke rumah dari sekolah yang berjarak cukup jauh dengan naik taksi. Karena jalanan teramat macet, maka saya memanfaatkan waktu yang luang tersebut untuk bercakap-cakap santai dengan sang sopir angkot. Di sela-sela obrolan kali, saya memberanikan diri bertanya padanya, kenapa dia memilih untuk bekerja sebagai sopir, padahal jika dilihat sepintas dari perawakan serta tutur katanya amatlah jelas terlihat bahwa ia lulusan dari sebuah perguruan tinggi ternama di kotanya.

Seketika itu, dia menatap saya dari balik kaca spion, lalu ia pun tersenyum sebelum akhirnya ia menjawab dengan nada santai. "Ya, habis nyari kerja susah, dik. Daripada nganggur di rumah, mendingan nyopir saja. Lumayan khan dapay penghasilan." Saya pun mengangguk-angguk tanda setuju.

Di senja yang lain, saya naik bis kota dan menyaksikan para pengamen datang silih berganti. Karena penasaran, saya lalu bertanya kepada seorang pengamen setelah ia selesai mengumpulkan recehan dari para penumpang bis kota itu. "Mas, kenapa kamu jadi pengamen?, padahal kerjaan lain kan maswik banyak?. Lalu pengamen yang berusia sekitar 19 tahunan itu menjawab, "Daripada merampok,Dik !".Setelah mendegar jawabannya, saya sempat terbengong sendirian.

Dari pertemuan di senja hari itulah, disadari atau tidak, jawaban dari pengamen itu telah menggoreskan kesan yang mendalam dalam hati sanubari saya. Ada rasa haru yang berkecamuk di hati saya,ketika melihat orang-orang yang berbeda profesi tersebut.

Dengan cara sendiri-sendiri, mereka bekerja setiap hari demi mengubah nasib, dari status menganggur dan tak berpenghasilan menjadi status lain yang lebih baik, yakni dengan bekerja dan berpenghasilan. Apapun peofesi yang dijalani seseorang, semua pasti terasa berat pada awalnya.

Dari situlah, saya mulai menghargai bahwa sebagian besar orang telah berani menghadapinya untuk menggeluti profesi yang memiliki resiko tersendiri. Oleh karena itulah, perubahan dalam menentukan nasib menjadi sesuatu yang tak dapat terelakkan sepanjang hidup.

Disamping itu, bila kita enggan meningkatkan kapasitas untulk menyambut sebuah perubahan secara kreatif, maka nasib kita mungkin akan serupa dengan yang dialami suku-suku terasing yang terjajah, terkuasai, ataupun tersingkirkan.

Dari situlah, kita bisa menyimpulkan bahwa keberanian mengunah nasib saja tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi sukses. Tetapi kita pun haeus berusaha mengelola kreatifitas. Mulai membangun sebuah usaha secara kreatif. Ataupun melamar kerja, juga dibutuhkan ide kreatif. Oleh karena itulah, jangan hanya berpikir untuk asal berubah, tetapi juga pikirkanlah pula bagaimana kamu mengelola ide kreatifitas yg kalian miliki untuk dapat mengubah nasib yang jauh lebih baik di masa mendatang.

oke guys...

By : Leily-fiyze79

No comments: